Buku Statika

Judul Buku Mekanika Teknik 2 Statika dan Kegunaannya. Penulis Heinz Frick. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Jumlah Halaman 284 halaman. Deskripsi Balok terusan. Blog Ini Berisikan Artikel, Bukubuku, Bahan Ajar, dan Infoinfo yang disesuaikan dengan Kebutuhan Anda. STATIKA I MODUL 2 BALOK TERJEPIT SEBELAH Dosen Pengasuh Ir. Thamrin Nasution. Statika struktur adalah bagian dari teori mekanika yang mempelajari syarat keseimbangan akibat pengaruh gaya. STATIKA Ilmu Statika dan Tegangan. Ilmu Statika dan Tegangan. Hukum Newton pertama tentang aksi dan reaksi, bila sebuah balok terletak di atas lantai, balok akan memberikan aksi pada lantai, demikian pula sebaliknya lantai akan memberikan reaksi yang sama, sehingga benda dalam keadaan setimbang. Gaya aksi sepusat F dan gaya reaksi F dari bawah akan bekerja pada setiap penampang balok tersebut. Jika kita ambil penampang A A dari balok, gaya sepusat F yang arahnya ke bawah, dan di bawah penampang bekerja gaya reaksinya F yang arahnya ke atas. Pada bidang penampang tersebut, molekul molekul di atas dan di bawah bidang penampang A A saling tekan menekan, maka setiap satuan luas penampang menerima beban sebesar FATegangan timbul akibat adanya tekanan, tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain. Tegangan normasl terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m. Nm. 2 atau dynecm. Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali, paku keling, dan lain lain. Pemilik hak cipta photophoto, bukubuku rujukan dan artikel, yang terlampir dalam modul pembelajaran ini. Modul kuliah STATIKA 1. Rantai yang diberi beban W akan mengalami tegangan tarik yang besarnya tergantung pada beratnya. Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya F yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan batang torak. Tegangan tekan dapat ditulis Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya sambungan keling, gunting, dan sambungan baut. Tegangan geser terjadi karena adanya gaya radial F yang bekerja pada penampang normal dengan jarak yang relatif kecil, maka pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah Apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan persamaan dibawah ini tegangan gesernya adalah. Misalnya, pada poros poros mesin dan poros roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial. Gambar 2. 0. Tegangan lengkung pada batang rocker arm. S.jpg' alt='Buku Statika' title='Buku Statika' />Judul Buku Statika bagian dari Mekanika Teknik Penulis Sidhartas Kamarwan Penerbit UIP, Jakarta Tahun 1980 Bahasa Bahasa Indonesia Halaman 230 h. Statika atau Mekanika Teknik atau juga dikenal sebagai Mekanika Rekayasa merupakan bidang ilmu utama dasar keahlian yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Anda adalah mahasiswa Teknik Sipil atau anda sedang mencari bukubuku referensi tentang Tektik Sipil Anda tidak salah masuk di halaman ini, karena di bawah nanti. Dalam buku ini penulis menggunakan satuan kilogram. Statika adalah ilmu yang mempelajari kesetimbangan gaya dengan gayagaya tersebut dalam keadaan diam. Sebuah. Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan batang batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran. Jadi, merupakan tegangan trangensial. Ilmu gaya terpakai Statika Bangunan ialah ilmu yang mempelajari kekuatan kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan bagian bagian dari bangunan. Hitungan Dimensi. Hitungan dimensi menentukan ukuran ukuran dari konstruksi bangunan secara ilmiah dengan penggunaan bahan bangunan se minim dan se efesien mungkin. Dengan faktor kemanan tertentu. Buku Statika' title='Buku Statika' />Selanjutnya konstruksi bangunan itu selain cukup kuat, juga harus cukup kaku. Dengan hitungan kontrol diperiksa, apakah suatu bangunan konstruksi yang sudah didirikan cukup kuat dan cukup kaku terhadap beban beban yang direncanakan. Hitungan kekuatan memepelajari, apakah perubahan bentuk, peralihan peralihan, lendutan lendutan dari suatu konstruksi bangunan tidak melampaui batas batas tertentu. Hitungan stabilitas diperlukan agar bangunan sealu dalam kedudukan kokoh pemeriksaan hal kedudukan bangunan karena ledutan pampat yang tidak merata pada pondasi. Kesalahan montase dan sebagainya dapat diamsukkan dalam hitungan stabilitas. Statika adalah ilmu yang mempelajari kesetimbangan gaya dengan gaya gaya tersebut dalam keadaan diam. Kenematika adalah ilmu yang hanya mempelajari gerak dari benda dengan tidak mempelajari sebab sebabnya. Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dan sebab sebabnya. PENGERTIAN GAYA DAN BESARNYA GAYASebuah benda titik materi yang diam dapat berubah menjadi bergerak. Kalau benda itu bergerak, maka besar dan arah kecepatan, salah satunya atau kedua duanya dapat berubah pula. Sebab perubahan gerak tersebut dinamakan Gaya. Sebab tiap tiap perubahan gerak benda titik materi dinamakan Gaya. Suatu gaya ditentukan oleh besar garis kerja, arah kerja dan titik tangkapnya. Besar gaya dinyatakan dengan kilogram kg atau ton t dan digambar dengan sepotong garis. Panjang garis itu diambil dengan perbandingan tertentu, misalnya 1 cm atau lebih besar 5 kg atau 1 cm atau lebih besar 1 ton. Yang disebut skala gaya. Arah gaya ialah arah bergeraknya benda titik materi dan diberi tanda panah. Sedang di mana gaya itu menangkap, dinamakan titik tangkap gaya dan dinyatakan dengan huruf besar, misalnya A, B dan sebagainya. Garis I yang berimpit dengan gaya itu disebut garis kerja gaya. Menggambar Gaya P 6 ton. Pada gambar I digambarkan sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda. A titik tangkap. Gaya pada P 6 ton, digambar sepotong garis panjangnya 3 cm, bila skala gaya cm 2 ton. Garis bertitik titik disebut garis kerja. Dalam Sistim Internasional atau System International dunitas SI besar gaya dinyatakan dalam Newton 1 N 0,1. N. Dalam Sistim Satuan Inggris gaya dinyatakan dalam pound lb dengan 1 lbf 4,4. N 0,4. 53. 6 kgf. Dalam buku ini penulis menggunakan satuan kilogram kg atau ton t. Sebuah gaya P boleh dipindahkan digeser sepanjang garis kerjanya tanpa mengurangi pengaruh gaya itu pada benda. Misalnya kita menggeser sebuah benda dengan seutas tali dengan gaya P gambar I 2. Copy Reading Exercises. Apakah tali itu dipegang pada titik A atau B, hasilnya titik A atau B, hasilnya akan tetap berat tali diabaikan. Gambar  1 2a. Arah gaya pada suatu bidang a Horisontal, b vertikal danc gaya miring diagonal. Sumber Gere Timoshenko, 1. Gambar 1 2b. Gaya normal dan gaya lintang a Gaya normal Tekan P1,  bNormal  Tarik P2 dan gaya lintang negatif P3, c gaya lintangpositif P4 Sumber  Gere Timoshenko, 1. Skalar ialah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya, misalnya panjang, luas, volume, energi dan sebagainya. Vektor ialah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya, misalnya gaya, kecepatan, impuls dan sebagainya. MENYUSUN GAYA DENGAN TITIK TANGKAP PERSEKUTUAN ATAU SISTIM GAYA YANG KONKURENa. Ekivalensi dua sistim gaya. Bila suatu sistim gaya yang bekerja pada suatu benda diganti dengan sistim gaya lain, yang pengaruhnya pada benda tersebut sama dengan pengaruh sistim gaya pertama, maka kedua sistim itu disebut ekivalen. Dengan demikian, bila suatu sistim gaya ekivalen dengan satu gaya, maka gaya terakhir ini mengganti sistim gaya itu. Gaya yang mengganti sistim gaya disebut resultante R dari sistim gaya itu. Mengganti dua gaya atau lebih menjadi sebuah gaya R disebut menyusun gaya. Gaya gaya yang diganti itu disebut komponen. Untuk menyusun gaya gaya dapat digunakan dengan dua cara, yaitu Cara Hitungan analitis dan Cara Lukisan grafis. Dua gaya dengan satu garis kerja dan arahnya sama. Misalnya pada gambar I 3 kedua gaya P1 dan P2 arahnya dan garis kerjanya sama. P1 4 kg P2 5 kg R P1 P2 4 5 9 kg. Dua gaya dengan satu garis kerja dan arah berlawanan. Misalnya pada gambar I 4 kedua gaya P1 dan P2 arahnya berlawanan. R P1 P2 6 2 4 kg. Arah resultante sama dengan arah gaya yang terbesar. Bila P1 dan P2 sama besar dan kedua gaya tersebut di A dengan arah berlawanan, maka R 0. Dua gaya dengan arah berlainan. Misalnya pada gambar I 5, gaya gaya P1 dan P2 bekerja di A dengan arah berlainan yang sudut besarnya, Resultante R didapat dari garis sudut menyudut AR suatu jajaran genjang dengan sisi P1 dan P2.